Pelatihan Tim Cegah Api Sumsel : Kolaborasi Strategis dalam Melawan Karhutla
Dari tanggal 5 hingga 8 September 2024, Greenpeace, bekerja sama dengan Rawang sebagai fasilitator, sukses melaksanakan pelatihan intensif Tim Cegah Api Greenpeace yang bertujuan memperkuat kapasitas para pemuda dari lintas komunitas dalam menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan. Pelatihan ini dihadiri oleh peserta dari berbagai daerah dan komunitas yang terkena dampak langsung dari karhutla, dengan harapan para pemuda ini menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bencana alam yang berulang setiap tahunnya.
Pelatihan yang berlangsung selama empat hari ini berfokus pada dua aspek utama: peningkatan pengetahuan mengenai karhutla dan penerapan keterampilan praktis dalam pencegahannya. Para peserta diajak untuk memahami pola-pola kebakaran yang sering terjadi di Sumatera Selatan, serta peran korporasi dalam memperburuk situasi melalui praktik pembukaan lahan secara ilegal. Melibatkan pemuda dari berbagai komunitas adalah langkah strategis yang diambil oleh Greenpeace dan Rawang dalam upaya jangka panjang melawan karhutla. Pemuda, sebagai agen perubahan, diharapkan tidak hanya menjadi pelopor dalam pencegahan kebakaran hutan, tetapi juga menyebarkan pengetahuan yang mereka peroleh kepada masyarakat luas. Dengan pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu menjadi penggerak komunitas dalam menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga hutan dan lahan dari ancaman kebakaran.
Pelatihan ini juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan lintas daerah. Peserta berasal dari berbagai latar belakang komunitas, mulai dari pemuda pedesaan hingga kelompok urban yang merasakan dampak karhutla secara langsung, seperti meningkatnya polusi udara. Keberagaman ini diharapkan dapat menciptakan jaringan solidaritas yang lebih kuat dalam upaya melawan karhutla, mengingat masalah kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan merupakan isu bersama yang harus ditangani secara kolektif.


Menurut Belgis Habiba dari Greenpeace, penyelenggaraan pelatihan ini merupakan bagian dari strategi besar bersama dalam meningkatkan kapasitas masyarakat lokal dalam mencegah karhutla. Selain pembekalan keterampilan dan pengetahuan, para peserta juga diajak untuk merumuskan rencana aksi di komunitas masing-masing, yang akan difokuskan pada pencegahan dini kebakaran. Dengan bekal pengetahuan yang lebih mendalam dan keterampilan praktis yang diperoleh dari pelatihan ini, Tim Cegah Api yang baru dibentuk diharapkan mampu berperan aktif dalam upaya pencegahan karhutla, baik melalui edukasi masyarakat maupun tindakan langsung di lapangan. Dalam jangka panjang, keberadaan tim ini diharapkan akan mengurangi frekuensi dan dampak kebakaran hutan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.
Sementara itu menurut Hairul Sobri sebagai Direktur Rawang, pelatihan ini bukan hanya menjadi langkah signifikan dalam melawan karhutla, tetapi juga berkontribusi nyata bagi perlindungan lingkungan di Sumatera Selatan. Dengan munculnya generasi muda yang terlatih dan siap menghadapi tantangan kebakaran hutan, upaya pelestarian lingkungan menjadi lebih terarah dan efektif. Langkah ini juga sejalan dengan komitmen Greenpeace dan Rawang dalam memperkuat ketahanan masyarakat lokal terhadap ancaman bencana ekologi yang semakin sering terjadi akibat perubahan iklim. Melalui pelatihan intensif ini, diharapkan para peserta mampu menjadi agen perubahan yang proaktif, yang tidak hanya terlibat dalam penanganan karhutla, tetapi juga mampu menyuarakan pentingnya perlindungan hutan dan lahan di tingkat yang lebih luas. Ini adalah langkah strategis yang memperkuat komunitas lokal dalam menghadapi tantangan besar di masa depan, terutama terkait keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.